Rabu, 03 November 2010


Pada dasarnya, teknik basket dapat dibedakan menjadi teknik menyerang (offensive technique) dan teknik bertahan (defensive technique). Apa perbedaan mendasar dari kedua teknik ini?
Teknik Menyerang
Teknik menyerang dalam permainan basket sangat penting karena teknik ini memungkinkan seorang pemain basket membuat poin sebanyak-banyaknya. Sehingga, tim yang dibelanya memperoleh kemenangan. Kemantapan teknik menyerang dalam permainan basket sangat ditentukan oleh kemampuan atau skill individu setiap pemain.
Adapun kemampuan-kemampuan tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
  • Kemampuan mengoper bola (passing).
  • Kemampuan mengolah atau membawa bola (ball handling-dribbling).
  • Kemampuan melempar bola (shooting).
  • Kemampuan menangkap atau menguasai bola (rebounding).
Dalam hal ini, kemampuan mengoper bola dengan tepat dan cepat menjadi kunci permainan basket yang mengedepankan kolektivitas tim. Oleh karena itu, setiap pemain basket yang akan menerapkan teknik menyerang hendaknya menguasai beberapa teknik mengoper bola dengan benar. Apalagi, jika pemain tersebut berperan sebagai seorang pengatur serangan (play maker).
Adapun teknik dasar mengoper bola dalam permainan basket terdiri dari 5 jenis, yaitu mengoper bola lurus ke depan setinggi dada (chest pass), mengoper bola dengan pantulan (bounce pass), mengoper bola dari atas kepala (overhead pass), mengoper bola dari samping atas kepala seperti melempar bola baseball (baseball-style pass), dan dari belakang (behind-the-back pass).
Setelah menerima operan bola dari rekan satu timnya, seorang pemain yang melakukan serangan hendaknya mempunyai kemampuan mengolah dan membawa bola tersebut dengan cara melakukan pantulan bola (dribbling) dengan baik. Ketika melakukan dribbling ini, seorang pemain hendaknya melakukan gerakan dinamis dan tetap fokus terhadap bola yang dikuasainya serta memperhatikan posisi dan pergerakan rekannya, sehingga pada saat yang tepat ia harus segera mengoper bola tersebut.
Pada dasarnya, teknik dasar melakukan dribbling terdiri dari 5 jenis, yaitu speed dribbling (pantulan bola dengan tetap berlari cepat),crossover dribbling (pantulan bola menyilang kiri-kanan di depan badan), behing-the-back dribbling (pantulan bola menyilang di belakang tubuh atau punggung), between-the-legs dribbling (pantulan bola di antara dua kaki), dan spin dribbling (pantulan bola ketika melewati pemain bertahan dengan cara berputar).
Ketika seorang pemain basket yang melakukan serangan telah berada pada posisi dan keadaan yang tepat untuk melakukan lemparan ke arah ring, maka ia diharapkan segera melakukan lemparan (shooting) dengan cepat menggunakan teknik tertentu. Adapun, beberapa teknik shootingantara lain adalah lay-up shoot (lemparan bola dengan satu tangan di bawah basket), jump shoot (lemparan bola sambil melompat), foul shoot(lemparan bebas atau lemparan hukuman), dan hook shot (lemparan sambil berputar).
Lemparan seorang pemain penyerang ke arah ring tidak selamanya tepat. Sehingga, ketika bola tidak masuk ke dalam basket dan kemungkinan akan jatuh ke lapangan, pemain penyerang lainnya diharapkan melakukan gerakan dengan cepat untuk melakukan penangkapan atau penguasaan (rebounding) terhadap bola tersebut. Agar dapat melakukan proses rebounding dengan tepat, seorang pemain penyerang melakukan pergerakan tanpa bola dengan baik ketika rekan lainnya melakukan tembakan.
Teknik Bertahan
Teknik bertahan biasanya diterapkan oleh sebuah dengan tujuan untuk mempertahankan kemenangan atau untuk menjaga ring agar tidak kebobolan lebih banyak oleh tim penyerang. Oleh karena itu, pada prinsipnya teknik bertahan sebenarnya adalah mencegah pemain-pemain penyerang untuk melakukan penyerangan dengan lebih leluasa.
Dalam hal ini, teknik bertahan dalam bermain basket dapat dibedakan menjadi pertahanan orang per orang (man-to-man defense) dan pertahanan daerah (zone defense).  Pada man-to-man defense seorang pemain bertahan bertugas menjaga satu pemain penyerang ke mana pun pemain tersebut bergerak. Sementara itu, pada zone defense para pemain bertahan bertugas menjaga daerah tertentu dari gerakan para pemain penyerang. Salah satu pola zone defense yang umum digunakan adalah pola  2 – 1 – 2 . Pada pola ini, dua orang menjaga di daerah depan, satu orang menjaga di daerah tengah, dan 2 orang menjaga di daerah belakang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar